Sabtu, 19 Januari 2013

Firasat

...Aku teringat detik-detik yang kugenggam. Hangat senyumnya, napasnya, tubuhnya, dan hujan ini mengguyur semua hangat itu, menghanyutkannya bersama air sungai, bermuara entah kemana. Hujan mendobrak paksa genggamanku dan merampas milikku yang paling berharga. Hujan bahkan membasuh air mata yang belum ada. Membuatku seolah-olah menangis. Aku tak ingin menangis. Aku hanya ingin ia pulang. Jangan pergi lagi.

-Dee-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar